ARI-ARI ATAU PLASENTA, BAGAIMANA CARA MENGURUSNYA?


Setiap orang yang punya anak pasti tau apa itu ari-ari. Bahasa ilmiahnya disebut plasenta. Gumpalan daging ini keluar bersama dengan kelahiran bayi. Lalu plasenta yang terhubung melalui saluran ke pusat bayi dipisahkan atau dipotong. Plasenta yang sudah terpisah harus lah dikubur. Lalu bagaimana cara mengubur plasenta ini? Adakah aturan khusus dalam Islam? 

Sahabat Islamiana. Plasenta secara medis berfungsi sebagai penyedia makanan dan saluran lainnya, yang menghubungkan antara janin dengan ibunya. Namun ketika bayi sudah lahir maka perannya sudah selesai.

Namun bagi sebagian orang, plasenta atau ari-ari bukan hanya sebatas itu. Mereka meyakini ada hubungan gaib atau khusus antara bayi dan plasentanya. Sehingga penanganannya dan cara menguburnya harus dengan cara tertentu. Misal harus dimasukkan dalam tempat tertentu, diberikan benda-benda tertentu, dikubur di depan rumah, bahkan diberi pelita hingga beberapa waktu.

Tentu pemahaman seperti ini pemahaman yang salah dan menyalahi aturan agama. Karena plasenta tak ada kaitannya dengan nasib seseorang atau masa depannya. Bahayanya lagi, pemahaman yang salah ini bisa mengarah kepada kesyirikan. Oleh karena itu, pemahaman yang keliru harus diluruskan. Namun tidak dengan cara-cara ekstrim. Gunakan pendekatan yang santun dan perkataan yang lemah lembut.

Lalu bagaimana seharusnya mengubur plasenta? Dalam Islam tak ada cara khusus terkait masalah ini. Jadi kuburkan plasenta di tempat mana saja yang baik menurut anda, tidak mesti di depan rumah. Galilah lubang yang sekira baunya tidak keluar saat pembusukan. Kemudian baca basmalah dan kuburkan plasenta tanpa harus memberi benda-benda khusus. Lo itukan sudah budaya? Sekira budaya tersebut dapat menjerumuskan kita pada kesyirikan atau dosa, maka tinggalkan.

Tak perlu memasukkannya dalam kendi atau benda benda lain agar plasenta cepat membusuk dan menjadi tanah. Setelah itu tak perlu harus memberinya pelita atau lilin. Karena hanya membuang-buang harta atau mubazir. Kalau saya pagar bagaimana karena di tempat saya banyak binatang? Kalau tujuannya demikian tidak masalah.

Jadi jangan sampai kita meyakini ada hubungan nasib, hubungan kesehatan, Mada depan dan lain-lain antara ari-ari dengan bayi. Misalnya bila ari-ari tidak ditanam di depan rumah, tidak dimasukkan kendi dan sebagainya maka anak kelak akan sakit-sakitan, maka hal semacam ini adalah kesalahan yang nyata. 

Karena semua yang terjadi atas kehendak Allah. Allah maha kuasa. Tak ada yang bisa memberi mudorot dan manfaat kecuali atas kehendakNya. Tidak ada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah SWT. Berlindunglah kepada Allah, berdoa dan bergantung lah hanya kepadaNya. Waulohu A'lam. 

Komentar