AWAS! PERBUATAN INI DOSANYA LEBIH BERAT DARI ZINA


Sahabat Islamiana. Manusia yang terbaik adalah manusia yang panjang umurnya dan baik pula amal perbuatannya. Artinya mereka dapat memanfaatkan umurnya untuk menebar kebajikan, bukan sebaliknya.

Namun terkadang, disadari atau tidak disadari, kita sering melakukan dosa karena tak menjaga lidah. Ironisnya karena sudah sering dilakukan, mengira perbuatan itu adalah perbuatan biasa. 

Padahal sesungguhnya perbuatan tersebut adalah perbuatan yang dosanya sangat dahsyat. Perbuatan ini dosanya melebihi perbuatan zina. Padahal zina itu dosanya sudah sangat berat.

Perbuatan tersebut adalah gibah atau menggunjing orang. Dalam bahasa kekinian perbuatan ini disebut juga gosip. Yakni membicarakan tentang orang lain atau cerita negatif tentang seseorang.

Duh! Lidah memang terlalu ringan untuk membicarakan kejelekan orang. Sementara kejelekan sendiri tak dikoreksi.  

Nabi Muhamad SAW bersabda yang artinya:

“Ghibah itu (dosanya) lebih berat dari (dosa) zina. Ditanyakan (pada Nabi): Bagaimana mungkin? Nabi menjawab: Lelaki yang berzina lalu bertaubat, maka Allah akan menerima taubatnya. Sedangkan pelaku ghibah dosanya tidak akan diterima kecuali ia dimaafkan oleh yang dighibahi.” (H.R. Tabrani)

Sahabat Islamiana yang berbahagia. Bahkan imam Al-Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah menjelaskan orang yang melaku­kan perbuatan tersebut (gibah) lebih hebat daripada tiga puluh orang pezina. 

Begitulah beratnya dosa ghibah atau gosip. Oleh karenanya kita harus menghindarinya. Menjaga lisan kita dari perbuatan tersebut. Bila selama ini kita biasa ngosip atau menggunjing maka segeralah tinggalkan. Sebelum siksa dineraka yang akan membuat kita menyesal tak berkesudahan. 

Dari Anas bin Malik r.a, Rasulullah bersabda: “Ketika saya dimi’rajkan, saya melewati suatu kaum yang memiliki kuku dari tembaga sedang mencakar wajah dan dada mereka. Saya bertanya: “Siapakah mereka ini wahai Jibril?” Jibril menjawab: “Mereka adalah orang-orang yang memakan daging manusia (ghibah) dan melecehkan kehormatan mereka,”(HR Abu Daud 4878. Hadis shahih).
Bila budaya gosip selama ini dialamatkan dan disematkan kepada kaum ibu, maka ayo kita berusaha tinggalkan. Jadilah ibu yang baik yang menjadi teladan anak-anak. Bahkan bila selama ini kita sering menonton acara gosip di televisi maka tinggalkan. Karena itu juga merupakan bagian dari pergunjingan. Cukuplah firman Allah ini menjadi pengingat.

"Jangan sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. Apakah salah seorang di antara kalian senang memakan daging saudaranya yang sudah mati. Pasti kalian tidak me­nyukainya” (Q.S. al-Hujurat: 12).

Waulohu A'lam. *

Komentar