CARA TEPAT MENGASUH ANAK SESUAI SYARIAT

Sahabat Islamiana. Setiap sesuatu perbuatan yang kita lakukan tentu sudah ada tuntunannya. Karena Islam adalah agama yang sempurna. Begitu juga dengan mengasuh anak-anak kita. Islam telah memberikan tuntunan bagaimana cara orang tua memberlakukan atau mengasuh anaknya. 


Oleh karena itu sebagai umat Islam yang baik, kita hanya butuh untuk mempelajarinya dan kemudian berusaha menerapkannya. Sehingga apa yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan.

Berikut penulis paparkan beberapa cara tepat mengasuh anak sesuai syariat.

1. Bermain, bersikap ramah, lemah-lembut dan bercanda kepada anak.

Dunia anak adalah dunia permainan. Maka orang tua yang pandai mengasuh anaknya sesekali juga harus meladeni anaknya bermain. 

Hal ini sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW. Suatu hari Rasulullah  membariskan Abdullah, Ubaidillah, dan beberapa anak dari Bani Al Abbas kemudian Beliau bersabda:

“Barang siapa yang lebih dulu menuju ke arahku, maka baginya ini dan itu “ 

Lalu mereka berlomba menuju ke arah Rasul SAW. Di antara mereka ada yang sampai di punggung dan yang lainnya di dada Rasulullah SAW. Kemudian, Rasulullah Pun mencium mereka.

Sebagian orang beranggapan bahwa terlalu dekat dan bercengkrama dengan anak-anak akan menghilangkan wibawa orang tua dan membuat anak tidak lagi menghormati orang tua. Padahal justru anak akan belajar dan meneladani apa yang orang tua lakukan.

2. Membuat anak merasa dicintai dan disayangi orang tua

Anak yang mersakan cinta, kehangatan, dan kasih sayang dari orang tua akan tumbuh menjadi dengan jiwa yang baik, hati yang penuh kepercayaan diri, pemikiran bersih , dan selalu optimis. Salah satu cara agar anak merasa dicintai dan disayangi oleh orang tuanya adalah dengan cara mencium mereka.

Abu Hurairah r.a meriwayatkan, bahwa Nabi Saw mencium hasan bin Ali, maka berkatalah Al Aqra bin Habis 

“Sesungguhnya aku mempunyai sepuluh orang anak seorang pun belum pernah aku cium” 

Lalu Rasulullah SAW bersabda :
مَنْ لَا يَرْحَمْ النَّاسَ لَا يَرْحَمْهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
Barang siapa tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan menyayanginya (HR.Muslim).


3. Bersikap adil terhadap anak

Sebagai orang tua yang baik, tidak boleh berat sebelah kepada satu anak dan melupakan atau mengesampingkan anak yang lainnya. Dalam Islam orang tua tidak boleh mengistimewakan anak yang satu dengan anak yang lainnya. Kecualii jika anak tersebut memiliki kebutuhan khusus dan berbeda dengan anak normal lainnya. 

Dalam pemberian hadiah pun orang tua harus berlaku adil. Sebagaimana sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari kisah An-Nu’man bin Basyir, bahwasannya ayahnya datang membawanya kepada Nabi Muhammad SAW. dia berkata:

“Sungguh aku telah memberi pemberian berupa seorang budak milikku kepada anakku ini.” 

Kemudian Rasulullah SAW. bersabda: “Apakah semua anakmu kau beri seperti (anakmu) ini?” 

Dia menjawab: “Tidak.” 

Maka Rasulullah SAW. bertanya : “Apakah engkau senang apabila mereka (anak-anakmu) semuanya berbakti kepadamu dengan sama?” 

Dia menjawab: “Aku mau (wahai Rasulullah).” 

Lalu Rasulullah SAW. bersabda: “Kalau begitu, jangan kau lakukan (pilih kasih).” (HR. Bukhari kitab al-Hibah : 12, Muslim kitab al-Hibah : 9, 10, 17 dan Tirmidzi kitab’al-Ahkam 30.)

Jadi, maksud dari hadits diatas adalah hibah harus diberikan secara adil atau sama rata. Boleh membedakannya jika ada alasan tertentu, akan tetapi, apabila salah satu dari anak-anak itu mempunyai suatu kebutuhan yang lebih dari lainnya lantaran sebab yang diperbolehkan sedangkan yang lainnya tidak membutuhkannya, maka seperti ini boleh dilebihkan menurut kebutuhan masing-masing.

4. Ajarkan anak sejak dini untuk mengenal agama. Mulai dari hal hal yang dasar seperti shalat, puasa dan membaca Alquran, serta menutup aurat. Dengan memperkenalkannya sejak dini, anak akan terbiasa hidup dalam tuntunan syariat. Sehingga saat besar Insyaallah anak akan tumbuh menjadi anak yang taat.

Demikian semoga bermanfaat. Waulohu a'lam. (may/*).

Komentar