“Jangan
sampai kehadiran medsos bagi kita menjadi bencana, karena menjadi ajang
menumpuk dosa. Jadikanlah medsos sebagai sarana dakwan, wadah
komunikasi dan silaturrahim, sehingga keberadaannya memberikan manfaat
yang positif dan mendatangkan pahala”
Waulauhu
A’lamu. Semoga bermanfaat dan semoga kita diberikan kekuatan dan
hidayah agar tetap berada dalam ketaatan kepada Allah Swt. (*)
Sahabat
ISLAMIANA, seiring dengan kemajuan teknologi informasi (TI), media
sosial (medsos) seperti facebook, twitter dan sejenisnya semakin
diminati netizen. Hari ke hari penngunanya semakin bertambah.
Di
medsos, siapa saja bebas berekspresi. Tidak tersekat oleh ruang dan
waktu. Namun terkadang kebebasan tersebut justru membuat kita lupa, mana
yang baik dan mena yang bruk, mana yang manfaat dan mana yang justru
maksiat.
Fasilitas
medsos ini tentu harus kita manfaatkan dengan baik. Berekspresi juga
harus tetap memperhatikan batas-batas syar’i. Karena islam telah
mengatur setiap lini kehidupan.
Jangan
sampai kehadiran medsos bagi kita menjadi bencana, karena menjadi ajang
menumpuk dosa. Jadikanlah medsos sebagai wadah komunikasi dan
silaturrahim. Sehingga keberadaannya memberikan manfaat yang positif dan
mendatangkan pahala.
Untuk
itu, setidaknya perlu kita hindari hal-hal berikut agar medsos yang
kita gunakan tidak menjadi mesin yang terus produksi dosa untuk kita.
Nauzubillah.
1. Memamerkan Perbuatan maksiat
Fakta
dilapangan, tidak sedikit muda-mudi massa kini yang suka memamerkan
foto-foto mesra dengan pasangannya di medsos. Baik sebagai foto profil
maupun hanya diunggah ke status. Mungkin dengan tujuan menunjukkan ke
publik bahwa mereka berdua menjalin hubungan asmara dengan sang kekasih.
Padahal,
itu adalah perbuatan dosa. Malah justru dipamerkan ke publik. Maka jadi
bertambah-tembahlah dosa karenanya. Dosa tersebut akan terus mengalir,
selagi foto maksiat tersebut dilihat oleh orang lain. Karena foto
tersebut akan membuat orang lain berbuat maksiat pula.
2. Mempertontonkan aurat
Sama
halnya dengan memamerkan perbuatan maksiat. Memamerkan atau memposting
foto tidak menutup aurat atau foto-foto seksi juga perbuatan dosa. Baik
itu foto diri sendiri ataupun foto orang lain, bahkan foto orang yang
tidak kita kenali sekalipun. Meskipun kita hanya iseng-iseng saja,
tetap hal tersebut merupakan perbuatan dosa.
Selagi
foto tersebut dilihat orang, maka kemaksiatan masih terjadi. Dan kita
sebagai pemostingnya tetap mendapatkan dosa darinya.
Ingatlah
bahwa aurat bukan untuk dipertontonkan, namun justru aurat untuk
ditutup serapat-rapatnya. Jangan mengumbar aurat untuk memikat lawan
jenis atau ingin mendapatkan pujian atas kecantikan dan keseksian itu.
Karena yang demikian amatlah tercela dan dosa yang nyata.
3. Memposting Status Aib
Aib
janganlah di publikasikan di medsos. Baik itu aib keluarga atau aib
orang lain sekalipun. Karena aib adalah kejelekan yang harus
disembunyikan.
Namun
terkadang kita lihat justru karena sesuatu hal, aib orang lain malah
dibuka di medsos agar orang yang dimaksudkan malu karenanya. Ini harus
kita hindari.
4. Share maksiat
Berhati-hatilah
bila menshare tautan atau informasi di medsos. Pastikan tidak ada
kemaksiatan atau pemicu perbuatan maksiat didalamnya. Karena apa yang
kita share tersebut akan dibaca dan dilihat banyak orang. Bila materi
atau tautan yang kita bagikan itu mengandung kemaksiatan, itu berarti
kita sudah ikut membantu dalam sebuah kemaksiatan. Ini jelas perbuatan
dosa.
Oleh
karena itu, share atau bagikanlah tautan-tautan informasi yang
bermanfaat. Yang memberikan pencerahan dan pengetahuan. Seperti
informasi atau pengetahuan agama agar para shabat, teman kita
membacanya. Sehingga yang demikikan itu akan mendatangkan pahala bagi
kita. Semakin banyak yang membacanya, maka semakin banyak pula pahala
yang kita peroleh.
5. Riya’
Jangan
pula kita menjadikan medsos sebagai media untuk mempublikasikan amal
kita dengan tujuan mendapat pujian atau simpati dari orang lain. Karena
hal tersebut adalah perbuatan riya’. Itu adalah perbuatan dosa. Karena
kita beribadah tidak semata ikhlas karena Allah.
Yang
demikian ini sering kita lihat. Namun setelah kita tahu seharusnya kita
hindari. Cukuplah kita persembahkan ibdahan kita untuk Allah Swt.
Karena kita beramal bukan untuk mengharapkan pujian dari manusia. Namun
bila manusia memuji karenanya, maka kembalikanlah pujian itu kepada
Allah.
6. Jangan Menasihati Lewat Status atau Komentar
Nah,
hal ini juga harus kita jauhi. Jangan sampai kita memberikan nasihat
lewat status atau komentar di medsos yang dapat dibaca dan dilihat
publik. Karena yang demikian bukan malah menjadi nasihat, namun menjadi
aib. Sampaikanlah nasihat bila engkau ingin menyampaikannya pada tempat
yang tepat. Tidaklah nasihat bila disampikan kepada seseorang dihadapan
publik.
7. Hindari kata-kata kotor dan makian
Jangan
pernah mengeluarkan kata-kata kotor atau makian di media sosial. Karena
sejatinya hal tersebut mempertontonkan kejelekan diri sendiri. Jangan
pula memaki dan mencaci seseorang melalui medsos. Apalagi sampai
mengatakan kafir kepada seorang muslim. Yang demikian adalah perbuatan
dosa.