Kisah Nyata, Keajaiban Sedekah


  1. Islamiana.net-Melalui sedekah pertolongan Allah bisa datang tak terduga. Bahkan keajaiban sedekah pun bisa menjauhkan dari segala penyakit.



Suatu ketika ada seorang ibu dan ketiga anaknya terbebas dari penyakit menular yang diderita ayah mereka. Ini semua terjadi akibat amalan rajin sedekah.

Istri mana yang tidak merana bila suami tercinta menderita penyakit berbahaya dan dapat menular, terutama terhadap anggota keluarga. Kesedihan itulah yang dirasakan oleh Yuliana (40 tahun), semenjak mengetahui suami menderita penyakit tersebut.
“Selain berbahaya, bila masyarakat mengetahuinya, keluarga kami pasti dikucilkan,” kata ibu tiga anak tersebut tanpa mau menyebutkan penyakit apa yang diderita sang suami.

Permasalahan yang dirasa berat membawa wanita asal Jawa Timur ini pergi ke PPPA Darul Qur’an Wisatahali untuk curhat kepada para ustadz di sana. “Kebetulan, saya telah menjadi salah seorang donatur sejak tahun 2006."

Yuliana mencoba untuk istiqomah. "Sampai September 2008, Allah memberikan cobaan tersebut,” ujar warga Serang, Banten ini.
Di Daarul Qur’an, Yuliana sharing kepada ustadz Abdul Aziz tentang permasalahan yang dihadapinya. “Rupanya, sedekah saya selama ini masih belum sempurna, dan saya akui masih pelit bersedekah.”
“Selama ini teryata pemahaman saya terhadap sedekah hanya sebatas infak biasa, tak lebih dari itu.” Lanjutnya.

Tausiyah yang diterimanya dari Ustadz Abdul Aziz membuka pemahaman baru tentang sedekah. “Ibadah fardlu harus lebih diperbaiki, lengkapi dengan amalan-amalan sunnat semisal tahajud, hajat, dan Dhuha, serta sempurnakanlah dengan sedekah, niscaya Allah akan memberikan solusi bagi permasalahan yang kita hadapi,” kata Ustadz Abdul Aziz.

Mendapatkan nasihat tersebut, Yuliana merogoh koceknya dan menyedekahkan isinya sebanyak tiga juta rupiah. Yuliana pun pulang dengan suatu tekat untuk memperbaiki kualitas ibadahnya serta mendawamkan sedekah.

“Mudah-mudahan Allah SWT segera memberi solusi terhadap permasalahan yang dihadapinya,” ujarya penuh harap.
Hari demi hari dilalui Yuliana dengan kebiasaan barunya. Salat fardlu yang Iebih khusyu. Amalan-amalan sunnatpun diperbanyak. Tak lupa mendawamkan sedekah dimanapun ada kesempatan.

"Ahmadulillah, kebiasaan barunya ini membuat hatinya lebih tenang dan ikhlas atas cobaan yang sedang dihadapinya. Rasa takut dikucilkan masyarakatpun sirna. Semua ini adalah yang terbaik buat saya, biarlah orang menjauhi saya, asalkan jangan ditinggalkan Allah SWT,” ujarya penuh kesabaran.
Segala kerja kerasnya membuahkan hasil. Berdasarkan hasil tes laboratorium, ia serta ketiga anaknya tidak tertular penyakit sang suami.

Dokter pun bingung, karena secara teori, ia dan anak-anak kemungkinan besar tertular penyakit tersebut namun faktanya tidak. Hal ini menambah kayakinannya atas pertolongan Allah melalui riyadloh dan sedekah.
Berbeda dengan diri dan ketiga anaknya. Suami tercinta malah bertambah parah penyakitnya walaupun rutin manjalani pengobatan. "Tapi rezeki untuk berobat suami selalu ada saja hingga suami tidak sampai terlantar pengobatannya.”

“Kullu nafsin dzaaikatul mauut.” Setiap orang pasti didatangi kematian. Tanggal 15 Desember 2008 akhirnya sang suami tercinta meninggal.

Yuliana ikhlas atas takdir yang diterimanya. Ketiga anaknya yang masih butuh biaya sekolah juga harus rela kehilangan ayah sebagai tumpuan keluarga.

Namun Allah SWT tak hendak meninggalkan ibu yang tabah ini. Dibalik segala kesulitan dan kesedihannya, kasih sayang Allah tetap tercurah untuknya. “Bakda kepergian suami, saya dan anak-anak tes darah lagi, Alhamdulillah hasilnya negatif,” ujar Yuliana penuh syukur.

Bahkan tanda belasungkawa yang didapat dari teman-teman suaminya begitu banyak. Uang tersebut digunakan untuk daftar naik haji. Tak hanya itu, Yuliana yang semula adalah ibu rumah tangga biasa, kini memiliki bisnis jual beli mobil yang dulu merupakan bisnis sampingan mendiang suaminya.
“Alhamdulillah bisnis saya lancar, mungkin ini pintu rezeki saya untuk menyekolahkan anak-anak ya?” ucapnya takjub.

Inilah buah atas kesabaran serta selalu berprasangka baik terhadap Allah SWT, sepahit apapun cobaan hidup yang dialaminya. Kisah ini dikutip dari buku Dahsyatnya Sedekah 3 karya Tim Program Pembibitan Penghafal Al Qur'an (PPPA) Daarul Qur'an.

(Sumber: Okezone)





Komentar