Riwayat Ngopi dan Rahasianya

Sahabat! Berbicara mengenai kopi, maka tidak akan lepas dengan yang namanya ngobrol bareng. Canda tawa, ngumpul bareng tidak nikmat rasanya jika tidak ditemani secangkir kopi. Bagi pencintanya kopi melebihi apapun. Bahkan ada yang mengatakan daripada tidak ngopi mendingan tidak makan nasi!. Itulah kelebihan kopi.

Pasalnya kopi sama dengan minuman-minuman yang lain, akan tetapi kemudian kopi dipandang lebih oleh banyak orang bahkan ulama sekalipun. Hal itu karena kopi mengandung zat yang bisa menjadikan orang melek bengi. Oleh karenanya banyak dari kalangan sufi yang senang ngopi karena bisa membuat tidak ngantuk di malam hari.

Istilah kopi sebenarnya sudah dikenal pada masa ulama terdahulu. Terbukti kita temukan beberapa karya ulama yang khusus membahas mengenai kopi. Dan jika disimpulkan secara keseluruhan isi karya-karya tersebut semuanya banyak menyanjung kopi. Tidak satupun dari ulama yang berkomentar negatif mengenainnya.

Dadalah Imam Ibnu Hajar, beliau mengatakan “ kopi bisa menghilangkan galau bahkan bisa menarik asrar(rahasia ilahi. Red.). Penjelasan diatas hendaknya bisa memperbaiki niat para pencinta kopi yang dulu ngopi hanya untuk teman nongkrong belaka tapi sekarang lebih dari itu yaitu niat untuk lebih semangat beribadah kepada Allah SWT.

Terlebih lagi ternyata ngopi dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Hal itu disampaikan oleh salah satu Habaib yang berjumpa dengan Nabi dalam keadaan bangun. Suatu ketika as-Sayyid Ahmad bin Ali Bahr al-Qadimi berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW dalam keadaan terjaga. Ia berkata kepada Nabi SAW.: “Wahai Rasulullah, aku ingin mendengar hadits darimu tanpa perantara.” Nabi Muhammad SAW. kemudian bersabda: “Aku akan memberimu 3 hadits;

  1. Selama bau biji kopi ini masih tercium aromanya di mulut seseorang, maka selama itu pula malaikat akan beristighfar (memintakan ampun) untuknya.
  2. Barangsiapa yang menyimpan tasbih untuk digunakan berdzikir maka Allah SWT akan mencatatnya sebagai orang yang banyak berdzikir, baik ia gunakan tasbihnya atau tidak.
  3. Barangsiapa yang duduk bersama waliyullah yang hidup atau yang sudah wafat maka pahalanya sama saja dengan ia menyembah Allah SWT di seluruh penjuru bumi.”
Al-Habib Abu bakar bin Abdullah al-Atthas berkata: “Sesungguhnya tempat yang ditinggalkan dalam keadaan sepi atau kosong maka jin akan menempatinya. Sedangkan tempat yang biasa digunakan untuk membuat hidangan kopi maka para jin takkan bisa menempati dan mendekatinya.”

Syeikh Abul Hasan asy-Syadzili RA, adalah ulama besar dan kaya-raya, murid dari seorang wali yang sangat karomah, Syeikh Abdullah al-Masyisyi. Suatu waktu ia harus mengamalkan wirid dan harus menahan wudhu’nya sampai 40 malam tanpa batal. Dengan memohon petunjuk Allah, beliau bermimpi didatangi Rasulullah SAW dan seraya bersabda: “Hai Abul Hasan. ini saya bawakan biji-bijian yang banyak terdapat di tempatmu. Jemurlah!

Goreng kering hingga menjadi lunak, kemudian tumbuk sampai lembut. Sesudah itu, seduh dengan air mendidih. Air itulah yang kau minum setiap malam. Insya Allah kamu tidak akan mengantuk”. Esoknya, tahulah beliau bahwa biji yang ditunjukkan Rasulullah adalah biji kopi. Sejak minum kopi itu, beliau mampu menahan kantuk beberapa malam, bahkan 40 malam.

Referensi; kitab Tadzkir an-Nas, Hal:177
Subli Wicaksono/HIMMAH

Sumber: Sidogiri.net

Komentar