BOLEHKAH KENCING BERDIRI?

Sahabat Islamiana. Kencing atau buang air kecil adalah aktifitas yang tak bisa dilepaskan dengan manusia. Setiap manusia pastilah melakukan kencing atau buang air kecil. Air kencing tersebut hukumnya najis, maka harus hati-hati agar najis kencing tidak mengenai pakaian atau celana.
Lalu timbul pertanyaan bagaimana Islam mengajarkan umatnya kencing dan buang air kecil? Bolehkah kencing sambil berdiri mengingat saat ini sudah banyak kloset untuk kencing berdiri bagi lelaki?
Islam mengajarkan kita untuk kencing jongkok atau duduk. Banyak hadist yang menjelaskan tentang masalah tersebut. Namun hal ini tak serta merta mengharamkan kencing berdiri bagi lelaki.
Dalam suatu ceramahnya, Ustad Abdul Somad menjelaskan dalam kondisi tertentu atau darurat misalnya tidak ada toilet jongkok atau duduk maka kencing berdiri dibolehkan. Hal tersebut berdasarkan hadist riwayat Bukhori dan Muslim.
Hudzaifah –radhiyallahu ‘anhu- mengatakan,
أَتَى النَّبِىُّ ، ( صلى الله عليه وسلم ) ، سُبَاطَةَ قَوْمٍ ، فَبَالَ قَائِمًا ، فَدَعَا بِمَاءٍ ، فَجِئْتُهُ بِمَاءٍ ، فَتَوَضَّأَ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendatangi tempat pembuangan sampah milik suatu kaum. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam kencing sambil berdiri. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta diambilkan air. Aku pun mengambilkan beliau air, lalu beliau berwudhu dengannya.” (HR. Bukhari no. 224 dan Muslim no. 273).

Jadi hadis ini menjadi dalil dibolehkannya kencing berdiri bagi lelaki. Tetapi kita harusnya berusaha mencari dan berupaya dulu untuk kencing duduk atau jongkok. Namun bila memang tidak memungkinkan dan tidak bisa, seperti karena memakai sepatu dan celana serta sulit untuk mengkondisikan kencing jongkok atau duduk maka boleh kencing berdiri. Sedangkan bila berada di rumah, maka lebih utama kencing jongkok. ***

Komentar