AWAS! JANGAN PERLAKUKAN IBU SEPERTI PEMBANTU

Sahabat Islamiana, jangan pernah kita memposisikan orang tua kita seperti pembantu. Karena  sosok orang tua adalah orang yang mulia yang harus kita hormati. Karena rido Allah kepada kita berada pada ridoa keduanya. Terlebih kepada sang ibu.
Begitu mulianya ibu, saat sahabat bertanya kepada Rasulullah siapa orang yang harus dimuliakan? Nabi Muhammad berkali-kali menjawab ibumu barulah kemudian menjawab ayahmu.

Tidak dapat dipungkiri, akhir-akhir zaman ini, banyak anak yang meminta tolong sang ibu, baik untuk memasak atau untuk menjaga anak kita yang masih kecil. Itu karena kita sibuk bekerja dengan segala aktifitasnya.

Namun sangat disayangkan, sebagian dari kita tidak tahu bagaimana memposisikan ibu dalam kasus seperti ini.

Akibatnya yang terjadi, tak sedikit ibu yang seoleh seperti pekerja atau pembantu sang anak. Sehingga muncul pepatah “orang tua kaya, anak jadi raja, anak kaya orang tua jadi pembantunya”. Ini adalah kesalahan yang nyata.

Contoh kasus yang terjadi, anak menyuruh ibunya untuk memasakkannya dengan alasan tak sempat untuk memasak, karena sibuk bekerja. Kemudian juga meminta ibunya menjaga anaknya, karena lagi-lagi  sibuk bekerja untuk menghidupi keluarga termasuk orang tuanya. Sungguh, perbuatan seperti ini harus ditinjau ulang.

Meskipun kita meminta tolong kepada sang ibu misalnya, namun bila itu menjadi beban baginya dan dia tidak rela dan ikhlas, maka dalam posisi ini kita berdosa kepadanya.

Kemudian timbul kalimat pembelaan,  “Ibu tidak pernah bilang tidak ikhlas?” Mungkin saja dia malu mengatakannya karena dia tinggal dan hidupnya dinafkahi oleh kita.

Yang perlu kita lakukan adalah instrospeksi diri dan menjaganya sebaik mungkin terutama dimasa senjanya. Seperti dia menjaga dan merawat kita saat kita masih kecil dulu.

Oleh karena itu bila kita memiliki rezeki lebih, seyogyanya bila kita sibuk bekerja, kita harus memperkerjakan orang lain untuk memasak dan menjaga anak kita.

Meskipun nantinya ibu kita juga ikut menjaga anak dan melakukan tugas-tugas pembantu bersama orang yang kita perkerjakan. Namun itu tentu atas kerelaannya, bukan karena rasa terpaksa.

Bila kita tidak memiliki rezeki lebih untuk memperkerjakan orang, dan jalan satu-satunya meminta pertolongan orang tua untuk menjaga anak saat kita bekerja, hendaklan kita benar-benar meminta keiklasan sang ibu. Bila dia menolak maka kita tidak boleh memaksakannya. Karena ibu dan orang tua adalah sosok yang harus kita hormati dan muliakan. Demikianlah pula Islam mengajarkan kepada kita.

Jangan sampai perbuatan kita menjadi salah satu tanda kiamat yakni “Ibu yang melahirkan tuannya”. Nauzubillah. Mudah-mudahan kta selalu diberikan petunjuk oleh Allah dan diberikan kekuatan untuk taat kepada-Nya. *